Menaker: BLK Harus Fokus Jurusannya, Masif Produksi Tenaga Kerjanya

By Admin

nusakini.com--Menteri Ketenagakerjaan M.Hanif Dhakiri mengunjungi Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Luar Negeri Cevest Bekasi, kemarin. Kunjungan Menaker bertujuan untuk melihat implementasi program 3R BLK yaitu Reorientasi, Rebranding, dan Revitalisasi Balai Latihan Kerja. 

Menaker mengatakan, Indonesia saat ini kekurangan tenaga kerja terampil. Pada tahun 2030 Indonesia diprediksi akan menempati posisi ke-7 negara ekonomi terbesar di dunia dengan kebutuhan tenaga kerja terampil berkisar 113 juta. Sedangkan pada tahun 2016 Indonesia baru memiliki sekitar 57 juta tenaga kerja terampil. Hal ini berarti Indonesia harus menciptakan 4 juta tenaga kerja terampil setiap tahunnya.

“Kebutuhan kita untuk tenaga kerja skilled itu jutaan bukan ribuan. Oleh sebab itu saya mengarahkan agar BLK harus fokus jurusannya dan masif memproduksi tenaga kerja,”ujar Menaker di sela-sela kunjungannya hari ini. 

Menaker menjelaskan, program 3R BLK ditujukan untuk mempercepat proses dan masifikasi produksi sumber daya manusia yang berkompeten di beberapa bidang kejuruan prioritas. Untuk fokus jurusan, katanya lagi, yang harus dipertimbangkan yaitu jurusan yang sesuai dengan sektor yang dikompetisikan di MEA, prioritas pembangunan nasional seperti infrastruktur listrik 35.000MW, destinasi wisata baru, dan sebagainya.  

“Sehingga output dari pelatihan berbasis kompetensi di BLK semakin besar dan sesuai kebutuhan industri,”katanya. 

Untuk diketahui, saat ini terdapat 301 BLK di Indonesia, dari jumlah tersebut 263 BLK tercatat aktif, sedangkan 38 BLK tidak aktif.  

Ia meyakini, BLK mempunyai kemampuan dan kapasitas untuk kembangkan skema pelatihan kerja dalam menciptakan tenaga kerja kompeten dan berdaya saing global. Menurutnya pelatihan kerja/vokasi menjadi terbosan untuk mengatasi masalah kemiskinan, kesenjangan sosial, dan pengangguran.  

Ditemui di kesempatan yang sama, Kepala BBPLK Cevest Bekasi Edy Susanto mengatakan, jumlah tenaga kerja yang terlatih di tempatnya akan bertambah dalam jumlah signifikan dengan program 3R BLK. Targetnya yaitu 6.256 peserta tiap tahun dari sebelumnya 976 peserta. 

“Untuk 3R ini kami akan fokus ke jurusan elektronika dan TIK. Cevest Bekasi juga bekerjasama dengan pihak swasta agar peserta dapat segera terserap di industri.”katanya. 

Dalam kunjungannya Menaker melihat beberapa tempat pelatihan seperti workshop mesin dan bangunan, kelas jurusan teknologi informasi, dan jurusan elektronika. Turut mendampingi Menaker yaitu Direktur Jenderal Pembinaan dan Pelatihan Produktivitas Kemnaker Bambang Satrio Lelono beserta jajaran, dan Kepala BBPLK Cevest Bekasi Edy Susanto beserta jajaran. (p/ab)